AhsatsukiShop
Ilmu Dunia Ada Di Sini
Kamis, 18 Agustus 2011
Sabtu, 25 Juni 2011
Antara Manga, Anime dan Kultur Baca Tulis Masyrakat Jepang
Kalau mendengar kata “JEPANG” pasti mengingatkan kita pada tekhnologi, komik, negara matahari terbit dan budayanya khas dan masih banyak lagi. Kali ini ada yang menarik antara Komik, anime dan budaya baca tulis masyarakat Jepang, apa ada kaitannya?
Otaku yang merupakan penggemar buku komik yang disebut mangga dan kartun animasi yang disebut anime terjual jutaan copy per minggu, angka yang fantastis. Dan bukan hanya itu para penggemar komik ini menghabiskan 2 milyar lebih Dollar petahun, bukan hanya sebagai income bagi author dan penerbit melain juga sebagai kekuatan ekonomi Jepang.
Dari fakta ini jelas ada kaitannya antara komik dan budaya membaca masyarakat jepang. berdasarkan sebuah statiskik dari Niponia (sebuah majalah bulanan tentang ke Jepangan) menyatakan bahwa toko buku di Jepang adalah sama dengan jumlah toko buku di Amerika Serikat. Coba kita bayangkan, luas wilayah Amerika Serikat dua puluh enam kali lebih luas dan berpenduduk dua kali lebih banyak daripada Jepang. Data ini menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap budaya membaca, juga menunjukkan bahwa toko buku jumlahnya sangat banyak, mudah dijangkau, dan berada sangat dekat dengan masyarakat Jepang. Jangan dibandingkan dengan Indonesia, Pasti tempat perbelanjan yang banyak..hehehh…Dan serunya lagi saat buku luar masuk ke jepang langsung diterjemahkan ke dalalam bahasa Jepang. Wajar kalo mereka lebih canggih…
Toko buku yang ada tak sebatas toko buku baru. Secara keseluruhan toko buku bekas atau toko buku tua menempati presentase sepertiga jumlah toko buku. Keberadaan toko buku bekas ini sangat menolong konsumen buku, karena mereka bisa mendapatkan buku yang mereka inginkan dengan harga yang jauh lebih murah dan terjangkau. Bahkan terkadang, kita bisa mendapatkan buku-buku tua yang sangat bernilai namun sudah tidak lagi diterbitkan.
Budaya tulis Masyarakat Jepang merupakan sebuah timbal balik dari budaya membaca itu sendiri, dimana banyak author dan penerbit dan otaku yang saling keterikatan satu sama lain.
Data ini sangat jelas bahwa komik dan budaya membaca dan menulis sangat melekat di Masyarakat Jepang dimana tingkat apresiasi terhadap karya orang lain sangat tinggi, dan buktinya manga dan anime masih exist di Jepang dan bahkan anime dan manga di terjemahkan kedalam beberpa bahasa untuk di produksi di luar Jepang. hmmm…
Sumber : http://www.imuzcorner.com/antara-manga-anime-dan-kultur-baca-tulis-masyrakat-jepang/
Selasa, 21 Juni 2011
Angel Beats! Hargailah Hidupmu....
Pernahkah kamu perpikir bahwa Tuhan tidak adil terhadapmu?
Apakah kamu tidak puas dengan kehidupanmu sekarang?
Anime produksi P.A. Works dan Aniplex yang disutradarai oleh Seiji Kishi, berkisah tentang sekelompok anak muda yang tidak puas terhadap kehidupannya dan rasa itu mereka bawa sampai mati sehingga jiwa mereka tidak dapat menemukan kedamaian. Cerita ini mengambil setting di “afterlife world” atau dunia setelah kematian. ya, tokoh utama kita bukan manusia yang masih hidup. Di “afterlife world”, mereka dihadapkan dengan kehidupan sekolah (school life).
Tokoh utama kita, Otonashi, kehilangan ingatan tentang kehidupannya dan terdampar di “afterlife world” ini. Di sini, dia langsung bertemu dengan Yuri Nakamura A.K.A Yurippe, pemimpin gerakan gereliya di “afterlife world”. Yurippe dan beberapa orang lainnya yang tidak bahagia dengan kehidupannya bersekutu membentuk Shindai Sekai Sensen (死んだ世界戦線) atau SSS Brigade untuk memberontak kepada “Tuhan” yang mereka sangka ada di dunia ini. Otonashi yang tidak tahu apa-apa dipaksa untuk bergabung dengan SSS brigade oleh Yurippe.
Di dunia ini ada seorang perempuan yang menurut Yurippe adalah Angel (天使 Tenshi) / Malaikat yang merupakan “bawahan” Tuhan. Menurutnya, jika mereka bisa mengalahkan Angel ini, maka mereka bisa bertemu “Tuhan” yang mereka cari dan memprotes kehidupan mereka sebelumnya yang berakhir tragis. Pertarungan antara SSS Brigade dan Angel pun menghiasi episode pertama anime ini..
Angel Beats! pertama tayang di jepang antara 3 April hingga 26 Juni 2010, dan berakhir dalam 13 Episode. Dalam anime ini kita bisa menemukan banyak pesan moral, persahabatan dan bagaimana cara mensyukuri kehidupan.SEBAGAI entitas yang absolut, Tuhan punya hak mutlak untuk mengatur "permainan" yang disebut kehidupan. Manusia hanya "pemain" yang harus patuh mengikuti aturan Tuhan. Lalu, ketika Tuhan menghendaki "permainan" itu berakhir, apa yang akan terjadi pada manusia?
Maeda Jun dan Na-Ga dari Key mencoba memberikan jawabannya lewat Angel Beats!. Di tangan mereka, dunia kematian jadi tak seseram namanya. Di dunia rekaan Maeda dan Na-Ga itu, manusia bahkan bisa menantang Tuhan dan berperang melawan tenshi (angel, Red).
Angel Beats! menghadirkan para remaja sebagai tokoh utama. Hampir semua mengalami nasib tragis dalam hidupnya. Nakamura Yuri, misalnya, tiga adiknya dibantai perampok.
Nasib buruk yang diskenariokan Tuhan itu membuat Yuri dendam. Saat dirinya meninggal dan masuk ke dunia kematian, Yuri membentuk tim Shinda Sekai Sensen alias SSS (Afterlife War Front). Para remaja yang menolak pergi ke dunia "seberang" bergabung untuk menentang kehendak Tuhan.
Tapi, jangan harap bisa menemukan action banjir darah sepanjang episode dalam Angel Beats!. Meski temanya perang, serial yang disutradarai Kishi Seiji itu nggak melulu menampilkan konfrontasi brutal menggunakan senjata. Kadang aksi menantang Tuhan dilakukan dengan cara nggak terduga. Misalnya, mengganti lembar jawaban ujian Tachibana Kanade yang dianggap sebagai tenshi dengan lembar yang berisi jawaban ngaco. Atau, memancing ikan raksasa yang disebut Lord of the River.
Kishi dan Maeda yang menulis sendiri skenario Angel Beats! mengelola ritme cerita dengan sangat cerdas. Sekali waktu Angel Beats! menghentak dengan adegan pertarungan yang menampilkan hujan peluru. Kali lain, serial sepanjang 13 episode itu membuat penonton tertawa sampai mulas lewat dialog dan tingkah para tokohnya. Bahkan, beberapa episode menguras air mata penonton, terutama saat ada tokoh yang sudah tenang dan pergi ke dunia "seberang".
Dengan balutan desain karakter yang cute, konten cerita yang sebenarnya cukup berat jadi agak tersamarkan. Penataan dialog yang mengena dan pemilihan karakterisasi tokoh menjadikan Angel Beats! sebagai anime yang menghibur dengan cara cerdas.
Secara nggak langsung, Maeda memaksa penonton untuk merenungi hidup masing-masing. Kadang manusia nggak sepenuh hati menjalani hidup. Saat jiwa masih melekat pada raga, manusia menyia-nyiakan kemurahan hati Tuhan. Begitu jiwa itu tercabut, mereka baru menyesali semua yang sudah terjadi.
Pentingnya interaksi dengan manusia lain pun menjadi salah satu isu yang diangkat Maeda dalam Angel Beats!. Hanya karena sifat canggung dan nggak pandai bicaranya, Tachibana Kanade menjadi objek salah paham tim SSS. Niat tulus Kanade malah disalahartikan dan membuatnya seolah jadi tokoh antagonis dalam Angel Beats!
klik disini untuk download
Senin, 13 Juni 2011
Persahabatan dalam Manga dan Anime
Berapa banyak Manga yang sudah kamu baca atau Anime yang pernah kamu tonton? Dari semua Manga dan Anime tersebut, nilai apa yang paling sering kamu lihat dan pelajari? Kalau jawabannya adalah persahabatan, maka pemikiran kita sama.
Dari sekian banyak Manga dan Anime, hampir di setiap ceritanya ada cerita tentang persahabatan. Baik persahabatan antar manusia, persahabatan dengan hewan maupun dengan lingkungan. Nilai-nilai persahabatan yang ditampilkan di dalam Manga dan Anime bukan hanya sekedar imajinasi pengarangnya loh! Tapi juga berdasarkan kejadian sehari-hari yang mungkin dialami oleh pengarangnya. Bahkan tidak sedikit dari kejadian-kejadiannya pernah kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari.
Misalnya saja, mungkin di antara kamu ada yang mempunyai sahabat di sekolah tapi juga sekaligus rival (saingan) dalam nilai akademis. Cerita yang mirip seperti itu ditampilkan dalam Manga karangan Yukari Kawachi yang berjudul “My Best Rival is My Best Friend”. Dalam Manga tersebut, diceritakan tentang dua orang murid SMA yang bersama-sama memulai karir sebagai Mangaka (pengarang manga). Awalnya mereka saling membantu dan saling mendukung satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu, mereka malah bersaing dan mencoba saling menjatuhkan. Meski begitu, karena ikatan persahabatan mereka kuat, akhirnya mereka kembali bersahabat dan mencoba mengatasi persoalan mereka bersama-sama.
Selain contoh di atas, ada banyak cerita tentang persahabatan yang disajikan dalam Manga ataupun Anime. Dari sekian banyak Manga atau Anime, cerita persahabatan yang cukup kental terasa ada dalam “Naruto” yang saat ini merupakan salah satu Manga dan Anime yang terkenal di seluruh dunia. Ada banyak nilai persahabatan yang terkandung dalam “Naruto”, misalnya persahabatan sesama ninja dalam menjalankan tugas yang saling melindungi dan saling mendukung. Dalam “Naruto”, juga disajikan banyak ujian bagi sesama sahabat yang sedang berjuang. Contohnya saja Kakashi Hatake, salah satu tokoh dalam Naruto, yang pernah menghadapi kebingungan antara menjalankan tugas sesuai perintah atau menyelamatkan dua orang sahabatnya yang berada dalam bahaya.
Jika kalian yang mengalami hal tersebut, antara hal penting lain dan juga sahabat, mana yang akan kalian pilih? Apakah kalian akan mengikuti jejak Kakashi Hatake yang memilih untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya terlebih dahulu dibandingkan masalah lain? Atau justru kalian akan lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan hubungan dengan sahabat? Terkadang jika dihadapkan dalam situasi seperti itu, kita akan kesulitan untuk memilih.
Tapi, hal seperti itu tidak akan terjadi di IkuZo! Japanese and Manga Center. Kenapa? Karena kami semua di sini akan selalu lebih mementingkan kamu sebagai sahabat dibandingkan hal lainnya. Kamu adalah sahabat terbaik yang dimiliki oleh IkuZo! Japanese and Manga Center. Kami akan membimbing kamu dalam mengembangkan bakat dan potensi terbaikmu hingga kamu siap untuk bersaing dan menghasilkan karyamu sendiri.
Untuk itu, IkuZo! Japanese and Manga Center berharap kamu akan segera dan selalu menjadi sahabat kami. Agar kami bisa terus membantu dan mendukung kamu dalam mencapai cita-cita yang kamu inginkan. Para sensei (guru) akan dengan senang hati membantumu untuk terus berlatih hingga kepercayaan dirimu tumbuh dan berkembang. Jangan lupa juga untuk terus memperhatikan up-date artikel, ilustrasi, manga, dan program-program promosi baik melalui WEB, Facebook, dan Twitter ya! Karena dari sana kamu juga akan mendapatkan informasi-informasi menarik yang akan memotivasi kamu untuk terus berkembang dan maju.
Kamis, 09 Juni 2011
Beda Fisik, Perilaku dan Nilai Hidup Orang Jepang, Cina dan Korea
A. Ciri Fisik :
Orang Jepang cenderung memiliki struktur wajah oval bermata besar dan hidung yang lebih jelas. Wanita Jepang sering memakai make up tebal memberikan kesan warna kulit putih pucat.
B. Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :
Orang Jepang itu . . .
1. Ramah dan sopan
Khas budaya negara timur, penduduknya biasanya sangat ramah dan bersahabat. Orang Jepang cenderung untuk selalu menyapa dan mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya, sekalipun itu orang asing yang belum mereka kenal.
Sama halnya dengan budaya Jawa dan berbeda dengan budaya barat, budaya Jepang memperhatikan penghormatan dan sikap sopan kepada orang yang memiliki status sosial lebih tinggi atau lebih tua. Bahasa Jepang juga memiliki kosa kata khusus yang digunakan untuk menunjukkan penghormatan atau yang lebih sopan seperti “krama inggil” dalam bahasa Jawa.
2. Ekspresif
Mungkin inilah ciri yang paling mencolok dari orang Jepang. Kalau kalian pernah menonton dorama atau anime, atau membaca manga pasti sering menemui ciri ekspresif ini, bagaimana mereka menunjukkan rasa suka, sedih, terkejut dan lain-lainnya.
Saya belum pernah bertemu dengan orang yang seekspresif orang Jepang. Dan yang kadang membuat saya tidak habis pikir adalah bagaimana bisa sifat ekspresif ini menjadi ciri suatu komunitas? Apakah sifat ini sudah terdefinisikan di dalam DNA mereka? Sebelum bertemu dengan orang Jepang, saya berpikir bahwa sifat ekspresif yang meledak-ledak hanya dimiliki oleh orang-orang sanguinis saja.
Ciri ekspresif ini juga yang menjadikan orang Jepang adalah teman mengobrol yang asyik. Dengan sifat ekspresif ini mereka bisa berkomunikasi dengan empati. Tidak peduli seberapa sederhananya topik pembicaraannya, hal itu bisa terasa sangat menarik karena respon ekspresif yang diberikan oleh orang Jepang. Mungkin ini juga alasan mengapa di setiap program TVnya entah itu acara berita atau hiburan, melibatkan begitu banyak presenter.
3. Menghargai Usaha / Proses
Ini adalah salah satu karakter positif yang dimiliki oleh orang Jepang. Mereka tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi lebih berorientasi pada proses. Mereka sangat menghargai usaha dan kesungguhan seseorang. Sekalipun hasil yang dicapai oleh seseorang tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi jika orang tersebut sudah berusaha dengan sangat keras, maka mereka akan mengapresiasi dengan baik orang tersebut. Sikap menghargai usaha ini juga tampak dari ekspresi mereka yang selalu bersemangat menyongsong setiap pekerjaan dan tantangan, karena mereka yakin dengan semangat dan kerja keras akan memberikan hasil yang baik. Yosh..ganbatte ne!
4. Tumbuh Sebagai Satu Komunitas
Orang Jepang cenderung maju dan berkembang sebagai satu komunitas daripada sebagai individu-individu yang terpisah. Kultur kebersamaan ini bisa terlihat jika kita sudah bergabung dengan komunitas tertentu, misalnya di laboratorium, unit kegiatan mahasiswa, atau perusahaan. Mereka membentuk program-program atau kegiatan yang dapat memacu kemajuan bersama. Contohnya training bersama, konsep senior yang mendampingi junior, kegiatan saling mengajar atau knowledge transfer untuk mendistribusikan kemampuan anggota yang lebih unggul kepada anggota lainnya. Selain itu ketika mereka sudah bergabung dalam komunitas tertentu, maka mereka lebih dikenal identitas komunitasnya daripada identitas individunya. Kombinasi antara kebanggaan akan komunitasnya dan usaha-usaha untuk memajukan komunitasnya inilah yang menjadikan masyarakat Jepang tumbuh dalam komunitas-komunitas yang kuat dan progresif.
5. Prosedural, Well Organized, Tekun, dan Teliti
Menurut saya sifat-sifat ini turunan dari karakter yang menghargai usaha. Untuk meraih hasil yang memuaskan, di dalam bekerja orang Jepang sangat memperhatikan urutan langkah-langkahnya. Jika mereka diberikan petunjuk untuk menyelesaikan pekerjaan atau menggunakan suatu alat, maka mereka akan dengan teliti membaca petunjuknya dari awal hingga akhir tanpa ada yang terlewat lalu benar-benar mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Sangat prosedural. Jangan heran ketika melihat seorang masinis kereta yang sudah bekerja puluhan tahun, ketika menjalankan tugasnya dia masih dengan semangat menunjuk-nunjuk panel-panel kontrol sambil berbicara pada dirinya sendiri, itu semata-mata dilakukan untuk memastikan dia tidak salah dalam melakukan tugasnya. Meski mereka telah sering menjalani rutinitas itu, ketekunan dan ketelitiannya tidak berkurang. Orang Jepang memang sangat cocok untuk jenis pekerjaan yang berupa rutinitas dan membutuhkan ketelitian.
Hal ini juga yang berlaku dalam hal mematuhi aturan lalu lintas atau peraturan lainnya. Tidak peduli kondisi di lapangan seperti apa atau apakah ada peluang untuk melanggar, mereka akan tetap mematuhi peraturan. Kalau kalian coba bertanya kepada mereka kenapa mereka selalu taat kepada setiap aturan, maka jawabannya akan sederhana karena itu adalah aturan, titik.
C. Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang Jepang
Pilar utama nilai-nilai budaya Jepang dikenal dengan wa (harmoni), kao (reputasi), dan omoiyari (loyalitas). Konsep wa mengandung makna mengedepankan semangat teamwork, menjaga hubungan baik, dan menghindari ego individu. Kao berarti wajah. Wajah merupakan cermin harga diri, reputasi, dan status sosial. Masyarakat Jepang pada umumnya menghindari konfrontasi dan kritik terbuka secara langsung. Membuat orang lain “kehilangan muka” merupakan tindakan tabu dan dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan bisnis. Sedangkan omoiyari berarti sikap empati dan loyalitas. Spirit omoiyari menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan kepentingan bersama dalam jangka panjang.
Kaizen
- Kaizen merupakan istilah bahasa jepang terhadap continuous improvement.
- Kai berarti perubahan, zen berarti baik.
- Jadi kaizen berarti melakukan perubahan agar lebih baik secara terus menerus.
Bushido
- Bushido adalah kode atau prinsip yg dianut oleh para samurai Jepang.
- Prinsip bushido Menekankan pada kehormatan, keberanian, dan kesetian kepada atasan melebihi apapun.
- Pejuang samurai yang ideal adalah mereka yang tidak mempunyai rasa takut terhadap kematian tetapi mereka takut jika tugas yang mereka emban tidak berhasil.
Makoto
Makoto berarti bersungguh-sungguh dengan selalu berkata dan bertindak jujur dengan tidak berlaku curang baik kepada kawan maupun lawan.
Genchi Genbutsu
- Definisi harfiah Genchi Genbutsu dari bahasa Jepang adalah ‘go and see the problem’.
- Genchi genbutsu bukan sekadar teori, melainkan lebih menekankan pada praktek dimana kita harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui masalah tersebut.
Hansei
- Dalam bahasa Jepang , hansei berarti perenungan.
- Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.
- Tidak perduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya.
- Hansei berlawanan dengan pola pikir “KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI”.
- Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki…
A. Ciri Fisik :
Orang Cina cenderung memiliki wajah bulat daripada orang Korea dan Jepang. Cina adalah negara multi-etnis besar tak seperti Korea dan Jepang (yang lebih etnis homogen) sehingga lebih sulit untuk membedakan atau mengeneralisasi.
B. Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :
Orang China itu . . .
1. Kegiatan kehidupan mereka yang terpusat pada perdagangan, industri, dan berbagai pelayanan jasa yang tidak digeluti oleh anggota masyarakat (berusaha berbeda).
Dalam mencari penghidupan, orang-orang Cina lebih memilih untuk berdagang. Berbeda dengan bangsa pribumi yang lebih memilih untuk menjadi pegawai, terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kepiawaian orang Cina dalam berdagang lalu menjadi rahasia umum. Orang Cina dapat membedakan dengan tegas antara urusan bisnis dan urusan pribadi. Hasil keuntungan harus digunakan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan lagi. Uang harus menjadi uang, bukan untuk menimbun utang atau berfoya-foya.
2. Berani Mengambil Resiko.
Karena berdagang itu penuh resiko. Sifat bisnis pedagang Cina yang lain adalah tahan banting, Mereka harus kuat, termasuk sanggup mengorbankan diri dalam beberapa hal, seperti waktu, tenaga, dan uang demi mencapai tujuan menjadi orang kaya, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
3. Kerja Keras.
Percaya pada takdir, tapi tidak mau menyerah pada nasib, mereka percaya nasib ibarat roda, sesekali di atas dan sesekali di bawah. Kerja keras tanpa kenal lelah menjadi ciri dari orang Cina yang mengakibatkan mereka unggul dari yang lain. Ada filsafat Cina yang berbunyi seperti ini : "Hiduplah nikmat, maka nanti kau akan sengsara. Orang-orang yang sukses dibentuk dari kehidupan yang sulit". Jadi dalam berusaha, banyak pengusaha yang awalnya bersusah susah dahulu, kemudian baru ketika sudah kaya mulai berani bersenang-senang.
4. Enterprenuer yang Selalu Menjaga Kualitas dan Kepercayaan.
Bangsa Cina ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh di banding bangsa-bangsa yang lain, orang Cina itu kalau yang terbaik untuk dijual, sedang yang jelek untuk dipakai sendiri. Orang Cina itu pekerja keras dan cerdas, orang Cina kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka pada saat anaknya nanti, usaha sudah menjadi pabrik kacang, jadi untuk faktor enterpreneurship mungkin cina itu nomor satu di dunia.
Di Cina sebulan umumnya bekerja 60 jam, enam hari seminggu. Meski sekitar 20 jam diantaranya terhitung lembur, tapi mereka tidak mendapatkan upah tambahan dari kerja ekstra itu. Kerja keras seolah-olah menjadi jalan satu-satunya, hal ini tidak perlu dipersoalkan jika kita memiliki pekerjaan yang kita senangi.
Ada ungkapan "Orang Cina bisa berdagang di kampung Melayu, tetapi orang Melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang Cina", salah satu sebab adalah mereka lebih cincai, fleksibel, lebih ramah dan lebih menjaga "nama", karena mereka berpikiran jauh kedepan, bahwa kepercayaan adalah modal yang tak terbatas dalam bidang dagang, bukannya pribumi tidak mempunyai pemikiran itu, tetapi persentase yang mau memanfaatkan pemikiran dan sikap itulah yang belum merata.
5. Orang Cina selalu menginginkan perubahan secara total.
Maka hijrah adalah sebuah keharusan, orang itu harus hijrah bukan saja secara fisik melainkan juga mental, jiwa, dan mendekatkan diri pada-Nya. Keinginan seseorang untuk berubah adalah kunci utama keberhasilan orang Cina.
6. Belajar Dari Kegagalan dan Berusaha Mempertahankan Keberhasilan.
Setiap pedagang Cina dapat mengambil hikmah dan belajar dari kegagalannya. Mereka mengevaluasi segala kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan. Mereka terus belajar dari kegagalan itu. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya, sebaliknya justru akan membuatnya lebih gigih, kegagalan kedua dijadikannya pelajaran, kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak, kegagalan yang seterusnya akan menguji kesabaran dan ketabahannya. Gagal beberapa kali bagi orang cina tidak berarti akan gagal untuk seterusnya. Orang Cina percaya dan yakin mereka pasti akan berhasil suatu hari nanti.
C. Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang China
Confucianism
- Cina menganut Confucianism menjadi maju karena ajarannya yang tak menyukai kekerasan.
- Salah satu hal penting yang diajarkan ialah “Janganlah berbuat sesuatu yang kau tak inginkan orang berbuat kepadamu!”.
- Ini jelas sekali bahwa kalau kita tak menyukai orang lain memaksakan kehendaknya kepada kita, janganlah kita memakai kekerasan yang sama kepada orang lain.
- Ajaran penting lainnya ialah “Selalu hormatilah orang yang lebih tua, lebih-lebih orang tuamu”.
- Prinsip lainnya adalah “Kalau kamu hidup mampu, jangan sampai saudara-saudaramu hidup berkekurangan!”.
- Itulah salah satu prinsip yang menyebabkan keluarga keturunan Cina selalu memperhatikan saudara-saudara, jadi kalau yang satu kaya akan membantu yang kekurangan: memberikan pekerjaan, membantu secara moral dan finansial.
Guanxi
- Guanxi dapat diartikan cerdik memanfaatkan jaringan.
- Sebagai contoh, tidak punya uang untuk beli barang dagangan, bisa dilakukan dengan meminjam barang dagangan milik saudara. Laku baru bayar (sistem konsinyasi).
- Kalau tidak punya pemasok cukup meminta jaminan dari relasi yang punya pemasok.
- Untuk itu mereka berupaya membangun kepercayaan supaya bisa langgeng.
Shinyung
Shinyung adalah sikap saling mempercayai antarsesama.
A. Ciri Fisik :
Orang Korea cenderung memiliki wajah menyanjung dengan tulang pipi tinggi / persegi dan mata kecil dengan kelopak mata tunggal.
B. Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :
Orang Korea itu . . .
1) Orang Korea kebanyakan profesional – amat sangat profesional malah
Profesional dalam hal ini yaitu mengerti akan hak dan kewajiban mereka. Bagi mahasiswa, tidak ada kata bermain selain di akhir pekan. Bayangkan saja, di kampus itu ada lapangan sepak bola yang sangat bagus yang bisa dipakai secara gratis selain di akhir pekan (bayar sekitar Rp 150.000,- per dua jam di akhir pekan), tetapi hampir tidak pernah ada yang menggunakannya di hari kerja. Lho, apa orang di sini tidak suka main sepak bola? Bukan, tetapi mereka menghabiskan hampir semua waktu mereka di hari biasa untuk belajar. Ketika tidak ada kuliah, maka yang mereka lakukan adalah ke perpustakaan atau tempat lain untuk belajar. Tidak ada nongkrong-nongkrong tidak jelas, bermain kartu, apalagi menonton bioskop :) . Lho, hidup mereka kasihan amat dong? Tidak juga. Namanya juga profesional, jadi ketika hari libur, mereka bermain sepuas-puasnya – secara profesional juga. Hingga mabuk-mabukan segala (Ups, yang ini jangan ditiru lah yaaa, hehe).
Bukti lainnya yang menunjukkan hal ini, ketika minggu lalu kami diajak tur keliling kota dengan ditemani oleh para buddy, kami menuju downtown – semacam pusat perbelanjaan yang cukup ramai di kota Daejeon ini. Si Jun, buddy saya, bertanya adakah barang yang hendak saya cari. Karena saya baru dua hari dan belum terlalu memikirkan akan hal semacam itu, saya hanya menjawab, memangnya barang yang menarik apa? Kira-kira yang khas dari sini? Jawaban dia, “Wah, maaf saya kurang tahu. Saya jarang kesini. Biasanya saya ke perpustakaan atau belajar di rumah ketika weekend”. Waduh, rajin sekali engkau Jun, hehehe. Saya tidak boleh kalah nih selama setahun disini, biar tidak malu didampingi oleh orang rajin :)
2) Efisien waktu dan disiplin
Saya sudah menyebutkan di beberapa postingan sebelumnya tentang kedatangan saya di kampus ini, yaitu bahwa kami tiba di Korea, tepatnya di Incheon Airport pada hari Kamis, 27 Maret 2008, sekitar pukul 07.00. Kami disambut dengan bus yang langsung mengantar kami menuju Daejeon University. Kami tiba sekitar pukul 12.00 dan langsung menuju gedung asrama kampus, menuju kamar masing-masing – kamar yang Insya Allah akan kami tempati selama 9 bulan ke depan. And guess what, berikut jadwal acara selama beberapa hari itu :
…
Kamis, 27 Maret 2008
14.00 dormitory orientation
15.30 campus tour
Jumat, 28 Maret 2008
10.00 orientation with ASEAN University Network and Daejeon University
11.00 course registration
14.00 level / placement test for Korean Class
16.00 downtown tour
Senin, 31 Maret 2008
Kelas dimulai – minggu pertama setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti seluruh mata kuliah, setelah itu pada akhir minggu pertama akan diadakan semacam PRS untuk mengambil 27 SKS mata kuliah yang akan benar-benar diambil
…
Maakk…. Kalau kata Vicky, give me a break! Benar-benar efisien mereka dalam mengatur waktu. Kami yang masih agak-agak blank karena baru tiba setelah perjalanan jauh pun langsung disuruh mengikuti orientasi itu. Melihat jadwal kuliahnya pun saya shock. Jadwal kuliah per hari hanya terbagi tiga, yaitu pukul 9 – 12, 12 – 15, dan 15 – 18. Pada hari Rabu dan Kamis, kuliah saya full jam 9 – 18. Woi, istirahatnya kapan woi? Ah, tetapi saya berpikir, pasti tidak akan sepenuhnya benar-benar digunakan setiap jadwal kuliah tersebut. Terbayang di ITB, jadwal kuliah yang seharusnya 2 jam biasanya hanya digunakan selama 1,5 jam. Pikiran yang amat salah karena mereka benar-benar menggunakan waktu 3 jam tersebut. Bahkan ketika kami terlambat untuk kuliah pada pukul 15 karena kuliah sebelumnya benar-benar selesai pukul 15 – dan kami harus pindah antar gedung kuliah yang cukup jauh seperti dari GKU Lama ke GKU Baru, kami ikut dimarahi oleh si dosen. Hahahaha. Ampun deh ampun bapak-bapak ibu-ibu. Rasanya dalam hal ini kita memang bisa belajar banyak dari mereka.
3) “Ketika kamu tidak bekerja keras, kamu tidak akan hidup”
Itu barangkali statement yang mewakili dari cerita si Jun, ketika saya bertanya mengapa dia sibuk sekali belajar. “Begitu banyak tenaga kerja di Korea tetapi tidak sebanyak itu lapangan kerja yang tersedia. Karenanya, jika saya tidak belajar keras, saya tidak akan memperoleh nilai baik. Dan jika saya tidak memperoleh nilai baik, saya tidak akan memperoleh pekerjaan. Dan jika saya tidak memperoleh pekerjaan, saya tidak akan hidup”. Glek, merasa sangat tersindir saya mendengar kata-kata itu. Sudah segiat apa saya belajar? Sudah siapkah saya untuk bisa menghidupi diri saya sendiri dan keluarga saya nantinya? Dasar si Jun, kamu baik sekali sih, sudah mengingatkan saya akan berbagai macam hal hehe. Sedikit banyak menjawab pertanyaan Ipe juga nih, “kami memang ingin hidup senang. Karenanya, kami akan senang-senang apabila sudah terjamin kami bisa terus melakukannya keesokan dan keesokan hari lagi”. So, silakan bersenang-senang, asalkan tidak melupakan kodrat bahwa kita masih memiliki masa depan untuk diperjuangkan.
Hm, mungkin itu dulu analisis awal saya akan perilaku positif orang-orang Korea yang saya pikir bisa kita tiru – tentunya agar bangsa kita semakin maju. Namanya juga analisis awal, sehingga baru berupa gambaran besar saja, dan Insya Allah akan selalu diperbaiki dan ditambahkan ke depannya.
C. Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang Korea
Koenchanayo
Koenchanayo yg artinya toleransi dan menghargai orang lain.
Kibun (mirip Kao)
Kibun berarti menghormati orang lain dan menghindari segala tindakan yang bisa menyebabkan Orang lain kehilangan muka.
Inhwa
- Inhwa berarti pendekatan terhadap keharmonisan dalam kultur bisnis Korea.
- Hal ini tercermin dalam rasa setia terhadap perusahaan.
Hahn
Hahn berarti energi hidup Untuk mengejar pendidikan dan melakukan pengorbanan diri demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan negara.
Jeong Do Management (mirip Kaizen)
- Jeong Do Management merupakan acuan filosofi bagi LG.
- Senantiasa menyediakan nilai tambah bagi konsumen dengan selalu melakukan inovasi berkelanjutan.
Sumber :
Selasa, 24 Mei 2011
Best Funny Anime Ever!! Seto no Hanayome.
EpisodesDownloadLinks
Megaupload:
Seto no Hanayome - 01 http://www.megaupload.com/?d=J2RE60U7
Seto no Hanayome - 02 http://www.megaupload.com/?d=MKG2NHH4
Seto no Hanayome - 03 http://www.megaupload.com/?d=8CJFL4VI
Seto no Hanayome - 04 http://www.megaupload.com/?d=85HDHAT6
Seto no Hanayome - 05 http://www.megaupload.com/?d=V6Y7IXL6
Seto no Hanayome - 06 http://www.megaupload.com/?d=DW9RBSA8
Seto no Hanayome - 07 http://www.megaupload.com/?d=A1Q03O5E
Seto no Hanayome - 09 http://www.megaupload.com/?d=18R8EB8B
Seto no Hanayome - 10 http://www.megaupload.com/?d=EZNA877X
Seto no Hanayome - 11 http://www.megaupload.com/?d=2M18OWB4
Seto no Hanayome - 12 http://www.megaupload.com/?d=YODC2MPD
Seto no Hanayome - 13 http://www.megaupload.com/?d=HXX9PVFS
Seto no Hanayome - 14 http://www.megaupload.com/?d=TACJN9GT
Seto no Hanayome - 16 http://www.megaupload.com/?d=89L8CXZ1
Seto no Hanayome - 17 http://www.megaupload.com/?d=NVO7G460
Seto no Hanayome - 18 http://www.megaupload.com/?d=TAEJY871
Seto no Hanayome - 19 http://www.megaupload.com/?d=HUZOPU1O
Seto no Hanayome - 20 http://www.megaupload.com/?d=APVD5YGD
Seto no Hanayome - 21 http://www.megaupload.com/?d=P4L10FY3
Seto no Hanayome - 22 http://www.megaupload.com/?d=EMZSVDI8
Seto no Hanayome - 23 http://www.megaupload.com/?d=H0R32WXE
Seto no Hanayome - 24 http://www.megaupload.com/?d=P3PY6OYY
Seto no Hanayome - 25 http://www.megaupload.com/?d=EZZQXRH6
Seto no Hanayome - 26 http://www.megaupload.com/?d=I7IU4QMP
Mediafire:
SenoHa - 01 http://www.mediafire.com/file/od5fubmhmy2rb6p
SenoHa - 02 http://www.mediafire.com/file/8ajhm85rta18bw4
SenoHa - 03 http://www.mediafire.com/file/eb6bxmovcdgca88
SenoHa - 04 http://www.mediafire.com/file/xlwnnxm89kymgdl
SenoHa - 05 http://www.mediafire.com/file/i8vc6zcpe1i7u79
SenoHa - 06 http://www.mediafire.com/file/y3cr86pfv0auvh8
SenoHa - 07 http://www.mediafire.com/file/udjkxz36ae41bwv
SenoHa - 08 http://www.mediafire.com/file/m23cqggwom5f4d3
SenoHa - 09 http://www.mediafire.com/file/4861wu2600g3ccj
SenoHa - 10 http://www.mediafire.com/file/9jfb899wbw9rflc
SenoHa - 11 http://www.mediafire.com/file/837av7jvs5uoz4o
SenoHa - 12 http://www.mediafire.com/file/378jahwbkbbb5l6
SenoHa - 13 http://www.mediafire.com/file/vp7jran09dd2a25
SenoHa - 14 http://www.mediafire.com/file/wnqrvgoidziiv2p
SenoHa - 15 http://www.mediafire.com/file/uti2ae2f8prff8f
SenoHa - 16 http://www.mediafire.com/file/g211s5h0o33h4zv
SenoHa - 17 http://www.mediafire.com/file/58gnn5mcqz5a44q
SenoHa - 18 http://www.mediafire.com/file/yt49cy7wpuhi55h
SenoHa - 19 http://www.mediafire.com/file/bd1nfp6ngklr0ys
SenoHa - 20 http://www.mediafire.com/file/qvgdouz1h2cz3uw
SenoHa - 21 http://www.mediafire.com/file/90tug6wfsq4m8gb
SenoHa - 22 http://www.mediafire.com/file/prj1j4nr5drc2sd
SenoHa - 23 http://www.mediafire.com/file/ds0h1zrwr56k7wp
SenoHa - 24 http://www.mediafire.com/file/asclyo6oicnq4du
SenoHa - 25 http://www.mediafire.com/file/4deim4dmjdng70s
SenoHa - 26 http://www.mediafire.com/file/j6dxjbfaquenyiq
OVA:
Seto no Hanayome Jin OVA - 01 http://www.megaupload.com/?d=Z12VDQ6N
Seto no Hanayome Gi OVA 02 http://www.megaupload.com/?d=CHX3QM5A
Seto no Hanayome Jin OVA - 01 http://www.mediafire.com/file/2yntyum13ue
Seto no Hanayome Gi OVA 02 http://www.mediafire.com/file/5nyiddjzgzz
Minggu, 22 Mei 2011
Kepopuleran Animasi Jepang Bag II
Namun dalam hal animasi, Amerika masih kalah dibanding Jepang. Komik-komik Jepang (manga) dan film-film animasi Jepang (anime) terbukti memiliki pasar konsumen yang sangat besar, tidak hanya di negerinya sendiri. Pada tahun 2002 saja, estimasi nilai transaksi produk-produk anime di Amerika Serikat mencapai 4.3 miliar US dolar, nilai yang bahkan empat kali lebih besar dari nilai ekspor baja Jepang ke negeri Paman Sam.
Menurut Denny A. Djoenaid, Ketua Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (AINAKI), kekuatan Jepang dalam hal animasi terletak pada unsur kebudayaannya. Para animator negara sakura tersebut selalu menampilkan tradisi kebudayaan mereka yang memang berbeda dengan negara Asia lainnya. Denny mencotohkan gaya dandan dan berpakaian anak muda Jepang yang banyak ditiru oleh para remaja di Indonesia.
“Termasuk pengaruh saat membuat gambar animasi. Orang-orang Indonesia lebih senang menggambar tokoh seperti manga Jepang daripada membuat tokoh versi masyarakat Indonesia,” ujar Denny.
Di Indonesia sendiri, tren animasi lokal sudah mulai terlihat. Ada dua film animasi buatan anak negeri yang sempat tayang di bioskop, yaitu Janus Prajurit Terakhir dan Homeland. Sedangkan untuk serial televisi lokal dan nasional, ada Kabayan Liplap, Aku Tahu, Zedi, Kumbang Cilik serta Petualangan Tupi dan Pingping. Apa pula film animasi pendek tentang superhero asal Tasikmalaya, Hebring. Namun menurut Denny, karya-karya animasi lokal ini masih terganjal pada dua hal, minimnya tayangan di televisi dan Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri.
“Kesempatan untuk memperlihatkan hasil animasi lokal di televisi masih kalah dengan penayangan kartun-kartun dari luar negeri karena daya beli mereka lebih murah (membeli lisesi produk jadinya saja-red). Sedangkan produksi animasi lokal ‘kan proses pra produksi sampai pasca produksi dikerjakan sendiri, jadi biaya hak siarnya pun lebih mahal,” jelas pria berkacamata ini.
Denny melanjutkan, SDM atau tenaga pengajar animasi di Indonedia juga masih sangat minim. “Padahal setahu saya potensi anak muda yang berbakat di bidang ini sangat besar, seperti di Jogjakarta, Bandung, Malang, Denpasar, termasuk di Jakarta,” ucapnya.
Terlepas dari kekuarangan tersebut, Marlin Sugama sebagai salah satu animator Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia sebenarnya adalah salah satu negara yang memiliki latar belakang animasi tertua, yaitu penciptaan wayang.
“Dan hal tersebut sangat memperkaya dan mendorong jumlah animator di Indonesia. Dengan animator yang banyak tentunya akan banyak pula variasi karya, tapi secara keseluruhan kita patut bangga pada animasi Indonesia,” tutur Marlin.
Wanita yang juga menciptakan tokoh superhero Hebring bersama suaminya Andi Martin ini, juga mengungkapkan bahwa jika disandingkan dengan negara lain, animasi lokal tidak bisa dibandingkan dari satu sisi saja, karena animasi adalah produk teknologi (terutama yang tiga dimensi) dan sangat tergantung pada SDM.
“Maka sisi teknologi dan SDM terlatih akan menjadi tantangan nomor satu untuk animasi Indonesia agar bisa menghasilkan produk bersaing dengan negara lain,”kata Marlin.